Candi Muara Takus adalah sebuah situs candi Budha yang terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau. Candi ini berjarak kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru. . Candi Muara Takus adalah situs candi tertua di Sumatera yang merupakan satu-satunya situs peninggalan sejarah yang berbentuk candi di Riau. Para pakar belum dapat menentukan secara pasti kapan situs candi ini didirikan, namun candi ini telah ada pada zaman keemasan Sriwijaya, sehingga beberapa sejarahwan menganggap kawasan ini merupakan salah satu pusat pemerintahan dari Kerajaan Sriwijaya. Candi ini dibuat dari batu pasir, batu sungai dan batu bata. Berbeda dengan candi yang ada di Jawa, bahan pembuat Candi Muara Takus khususnya tanah liat, diambil dari sebuah desa yang bernama Pongkai.
Bangunan utama di kompleks ini adalah stupa yang besar berbentuk menara yang sebagian besar terbuat dari batu bata dan sebagian kecil batu pasir kuning. Di dalam situs candi ini terdapat bangunan candi yang disebut dengan Candi Tua, Candi Bungsu, Stupa Mahligai serta Palangka. Selain bangunan tersebut di dalam kompleks ini ditemukan pula gundukan yang diperkirakan sebagai tempat pembakaran tulang manusia. Sementara di luar situs ini terdapat pula bangunan-bangunan bekas yang terbuat dari batu bata dan belum bisa dipastikan jenis bangunannya. Ciri lain yang menunjukkan bangunan suci ini adalah bentuk stupa. Stupa sendiri berasal dari seni India awal, hampir merupakan anak bukit buatan yang berbentuk setengan lingkaran tertutup dengan bata atau timbunan dan diberi puncak meru. Stupa adalah cirri khas bangunan suci agama Budha dan berubah-ubah bentuk dan fisiknya dalam sejarahnya. Candi Muara Takus ini memiliki stupa yang berdiri sendiri atau berkelompok tapi masing-masing sebagai bangunan pelengkap. Stupa yang memiliki ornament sebuah roda dan kepala singa. Arsitekturnya sangatlah unik karena tidak ditemukan di tempat lain di Indonesia. Patung singa sendiri secara filosofis merupakan unsure hiasan candi yang melambangkan aspek baik yang dapat mengalahkan aspek jahat atau aspek terang dan dapat mengalahkan aspek jahat. Dalam ajaran agama Budha motif hiasan singa dapat dihubungkan maknanya dengan sang Budha, hal ini terlihat dari julukan yang diberikan kepada sang Budha sebagai singa dari keluarga Sakya. Serta ajaran yang disampaikan oleh sang Budha juga diibaratkan sebagai suara yang terdengar keras di seluruh penjuru mata angin.
Jika anda ingin berlibur di situs candi ini anda tidak perlu khawatir, karena sekitar situs ini banyak terdapat restaurant, kios penjual makanan ringan, kios penjual souvenir juga ataupun beberapa penginapan atau hotel, contohnya seperti :
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Muara_Takus
- http://blog.travelpod.com/travel-photo/venoth/54/1271641707/candi-muara-takus-riau-sumatra.jpg/tpod.html
- http://www.pekanbaruriau.com/2008/07/candi-muara-takus-wisata-riau.html