Blitar

Candi Penataran, Blitar

Candi Penataran atau nama aslinya Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu SIwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415. Dalam kitab Desawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci Palah yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur. Pada masa pemerintahan Jayanegara candi Penataran mendapat perhatian kembali, kemudian dilanjutkan pada masa Tribuanatunggadewi dan Hayam Wuruk. Pemujaan terhadap Dewa Palah semakin kental diwarnai pemujaan kepada Dewa Gunung atau Syiwa. Semenjak runtuhnya kerajaan Majapahit yang kemudian disusul dengan masuknya agama Islam di Jawa, banyak bangunan suci yang berkaitan dengan agama Hindu dan Budha begitu saja ditinggalkan oleh masyarakat penganutnya. Lama kelamaan bangunan-bangunan suci yang tidak lagi dipergunakan itu dilupakan oleh orang karena masyarakat sebagian besar telah berganti kepercayaan. Akibatnya bangunan tersebut menjadi terlantar tidak ada lagi yang mengurusnya, pada akhirnya tertimbun longsoran tanah dan semak-semak belukar. Candi Penataran ditemukan kembali pada tahun 1815, tetapi sampai tahun 1850 belum banyak dikenal. Seiring berjalannya waktu, kompleks Candi Penataran yang dahulunya sempat terabaikan ini sekarang mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah dan kemudian dipugar. Dan kini Candi tersebut menjadi tujuan wisata yang menarik.
Kompleks candi ini adalah gugusan beberapa bangunan yang membujur dalam poros barat laut tenggara. Di belakang candi utama di sisi timur terdapat sungai yang berhulu di Gunung Kelud. Kompleks candi ini disusun dalam pola linear, beberapa candi perwara dan balai pendopo terletak di depan candi utama. Tata letak ini berbeda dengan candi pada langgam Jawa Tengah. Pola susunan linear dengan pola agak tidak beraturan pada Candi Penataran ini merupakan cirri khas langgam Jawa Timur yang berkembang pada zaman Kediri hingga Majapahit. Kompleks bangunan Candi ini menempati areal tanah seluas 12.946meter persegi berjajar membujur dari barat laut ke timur ke tenggara. Seluruh halaman kompleks percandian kecuali yang bagian tenggara dibagi menjadi tiga bagian, yang dipisahkan oleh dua didnding. Susunannya sangat unik dan tidak tersusun simetris. Hal ini menggambarkan bahwa pembuatan candi tidak dalam satu periode. Selain sebagai kompleks percandian terluas, Candi Penataran juga memiliki kekhasan dalam ikonografi reliefnya. Gaya reliefnya menunjukkan bentuk yang jelas berbeda dari candi-candi di Jawa Tengah dari sebelum abad ke-11. Wujud relief manusia digambarkan mirip wayang kulit, seperti yang bisa dijumpai pada gaya pengukiran yang ditemukan.
Jika anda ingin berlibur di kawasan ini, anda tidak perlu khawatir karena lokasi ini dekat dengan beberapa penginapan ataupun hotel, seperti :

Referensi :

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timur
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Penataran
  • http://www.purnamaserulingpenataran.com/sejarah-candi-penataran/
ifo

Leave a Reply