Menjelajah goa, memang memiliki rasa tersendiri. Suasana yang ditawarkan di dalamnya membuat adrenalin terpacu sekaligus mengundang decak kagum. Salah satunya adalah goa yang berada di kawasan Bandung, tepatnya Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Padalarang. Goa yang bernama Goa pawon ini memiliki arti penting bagi masyarakat Sunda karena goa ini pernah menjadi tempat tinggal nenek moyang mereka pada masa purbakala. Di dalam goa yang berjarak 25 km dari barat kota Bandung ini pernah ditemukan kerangka manusia purba dan kini masih dikaji lebih mendalam oleh badan arkeolog Bandung. Sayangnya, situs bersejarah ini kurang terkenal dibandingkan wisata di Bandung lainnya, seperti kawah putih, situ cibutur, atau pun gunung tangkuban perahu.
Nama goa pawon berasal dari bahasa sunda yang berarti goa dapur. Tak hanya penuh dengan nilai-nilai sejarah namun goa ini juga cukup cantik dengan pemandangan yang mempesona. Hal ini karena lokasi goa yang berada di dalam kars di sisi tebing Gunung Masigit. Selain itu lokasi goa yang berada 601 meter di atas permukaan laut membuat anda bisa leluasa melihat pemandangan di bawahnya. Di atas bukit pawon digunakan warga sebagai daerah penambangan batu kapur. Goa pawon memiliki panjang mencapai 38 meter dengan lebar 16 meter. Namun sayangnya tinggi goa ini tidak bisa diprediksi lantaran terdapat beberapa bagian dari goa yang telah runtuh dan tererosi, yakni lantai bagian tengah hingga membentuk lereng yang terjal. Yang tersisa hanya sebagian kecil di sisi barat.
Di goa dengan luas mencapai 300 meter ini memiliki beberapa rongga sehingga nampak seperti kamar dengan jendela alami yang cukup besar. Untuk masuk ke goa ini anda tidak perlu khawatir karena di dalam goa cukup terang terkena sinar matahari. Jika anda penasaran dengan tempat ditemukannya artefak manusia purba, anda bisa mengikuti jalan layaknya labirin. Anda bisa menemukannya di sisi utara goa dan telah di pagari. Anda bisa menemukan replika tengkorak manusia yang sedang meringkuk. Sedangka tengkorak yang asli telah dibawa ke balai arkeolog Bandung. Yang tersisa dari tulang tersebut hanya tengkorak dan rahangnya saja. Sementara yang lainnya telah rapuh.
Tengkorak yang ditemukan para arkeolog tersebut memiliki ciri yang sama dengan manusia purba ras mongoloid. Dan masing-masing rangka yang ditemukan menggambarkan empat individu yang berbeda dari periode yang berbeda pula. Diperkirakan tengkorak tersebut berasal dari tahun 5600 hingga 9500 tahun yang lalu. Di tahun 1930-1935, pernah pula di temukan alat-alat budaya dari masa preneolitik berbahan kalsidon, obsidian, rijang, kwarsit dan andesit. Benda-benda tersebut diantaranya anak panah, penyerut, gelang dari batu, pisau dan batu asah. Di tahun 2003 dan 2004 kembali ditemukan pecahan keramik, gerabah, spatula, dan sisa perhiasan berbahan gigi binatang dan gigi ikan.
Namun sayangnya keindahan goa tersebut tercemari dengan adanya coretan-coretan dari pilox ulah tangan-tangan tak bertanggung jawab. Anda yang berencana ke goa ini tinggal cukup mudah dijangkau dari daerah Bandung dan Cianjur. Sedangkan untuk penginapan, anda harus menggunakan hotel murah di Bandung yang berada di pusat kota, seperti:
Refrensi:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Gua_Pawon
- http://djamandoeloe.com/read/39/wisata/kenal-bandung?-kenal-gua-pawon-juga-dong