Karapan Sapi adalah suatu istilah untuk penyebutan suatu perlombaan pacuan sapi di Pulau Madura. Asala usul nama karapan sendiri juga beraneka ragam. Ada yang menyebutkan bahwa karapan sapi sudah ada sejak abad ke-14, semakin lama semakin banyak petani yang menggunakan tenaga sapi untuk menggarap sawah mereka secara bersamaa.. Maka timbul niat mereka untuk saling berlomba dan menyelesaikannya. Dan akhirnya perlombaan tersebut telah menjadi semacam olahraga lomba ada cepat yang dinamakan karapan sapi tersebut. Pada perlombaan ini, sepasang sapi menarik sebuah kereta dari kayu atau tempat joki berdiri dengan mengendalikan pasangan sapi tersebut yang dipacu dengan lomba adu cepat melawan pasangan sapi-sapi yang lainnya. Trek pacuannya biasanya sekitar 100meter dan lomba pacuannya dapat berkisar antara sepuluh detik sampai satu menit.
Macam-macam karapan sapi terdiri dari beberapa macam, yaitu :
- Kerap Keni, Karapan jenis ini hanya diikuti oleh peserta yang berasal dari satu kecamatan saja. Jarak yang ditempuhpun hanya sepanjang 110meter.
- Kerap Raja, Biasanya diadakan di ibukota Kabupaten pada hari minggu. Panjang lintasannya sekitar 120meter.
- Kerap Onjangan, Hanya diadakan untuk memperingati hari-hari besar tertentu.
- Kerap Keresidenan, Diikuti oleh juara kerap dari empat Kabupaten Madura.
- Kerap Jar-jaran, Diadakan untuk melatih sapi-sapi pacuan sebelum diturunkannya pada perlombaan yang sesungguhnya.
Pelaksanaan Karapan sapi sendiri dibagi menjadi empat babak, yaitu
- Babak pertama seluruh sapi diadu kecepatannya di dalam dua pasang untuk memisahkan kelompok yang kalah dan kelompok yang menang.
- Babak kedua adalah babak pemilihan kembali.
- Babak ketiga atau semifinal merupakan babak dimana untuk sapi yang menang pada kelompok masing-masing akan diadu kembali untuk menentukan kelompok sapi mana yang akan menjadi juaranya.
Pihak yang terlibat di karapan sapi ini diantaranya pemilik sapi pacuan, tukang tambeng(orang yang menahan tali kekang sebelum sapi dilepas), tukang tongko(orang yang mengendalikan tali pacuan), tukang gettak(orang yang menggertak sapi saat aba-aba berbunyi), tukang tonja(orang yang bertugas menarik sapi), tukang gubra(rombongan yang bertugas menyoraki dan member semangat pada sapi pacuan)
Banyak nilai yang dihasilkan dari pertandingan ini, mulai dari nilai budaya, nilai kerja keras, nilai kerja sama, nilai persaingan, dan nilai ketertiban. Jika anda ingin menyaksikan pertandingan ini, biasanya diadakan saat hari-hari besar tertentu.
Jika anda ingin melihat perlombaan ini, anda tidak perlu khawatir karena penduduk di Madura sangatlah ramah ramah tidak seperti yang digambarkan selama ini. Banyak pula orang yang jualan makanan di area perlombaan diadakan. Banyak penginapan yang disediakan oleh penduduk setempat jika acara perlombaannya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu. Anda pun juga bisa mencari hotel di daerah Surabaya hanya dengan melintasi jembatan Suramadu, seperti :
Referensi :
- http://uun-halimah.blogspot.com/2008/08/kerapan-sapi-madura.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Karapan_sapi