Setelah ditetapkan sebagai geopark pertama di Indonesia, kini gunung batur juga dibuatkan museum untuk mendukung hal tersebut. Terletak di TWA (Taman Wisata Alam) Panelokan, Kintamani, Bangli, Bali, museum ini dibangun di atas lahan seluas 1.09 hektar. Keberadaan museum yang diresmikan oleh Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kala itu, menambah kelengkapan wisata di daerah Kintamani. Pembangunan museum ini cukup menarik banyak pengunjung, terbukti dengan jumlah pengunjung musem yang semakin meningkat, terutama ketika hari libur.
Selain sebagai pendukung geopark Batur, museum gunung batur juga dibangun karena Indonesia memiliki jumlah gunung api yang lebih banyak dibandingkan di negara lain seperti Amerika, Jepang, Perancis, dan Italia. Kurang lebih 13 % gunung api aktif di dunia berada di Indonesia. Dari 500 gunung api yang ada di Indonesia, 129 diantaranya termasik dalam gunung api aktif. Gunung-gunung api tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, NTT, Kepulauan Banda, Halmahera hingga Sulawesi.
Berjarak 60 kilometer dari Denpasar, museum gunung batur menawarkan panorama yang indah dan udara yang sejuk. Dengan background gunung batur setinggi 1.717 meter dan pemandangan indah dari danau batur, anda tak hanya diajak berwisata, tapi juga dapat belajar dan mengenal lebih dalam mengenai ilmu geologi di museum ini.
Meski desain tampilan depan bangunan kurang menarik perhatian, namun jika fasilitas yang dimiliki museum gunung batur sangat menarik dan informatif. Hal-hal yang berhubungan dengan gunung api dapat anda temukan di sini. Mulai dari berbagai diorama, peta, hingga sampel dari material letusan gunung berapi. Anda juga bisa melihat berbagai perlengkapan yang digunakan untuk mendeteksi letusan gunung berapi, komputer interaktif, berbagai foto, audio-visual media, atau pun film mengenai gunung berapi. Berbagai koleksi bebatuan dari gunung api juga tersedia di sini lengkap dengan penjelasannya.
Museum ini memiliki tiga lantai untuk memajang berbagai koleksinya. Diorama besar yang menjelaskan mengenai hubungan antar gunung berapi di seluruh dunia dapat anda temukan di lantai pertama. Kontrol diorama ini menggunakan tombol-tombol yang bertuliskan nama-nama gunung berapi. Jika anda menekan tombol tertentu, peta kan menyala untuk menunjukkan lokasi gunung berapi. Ada pula tombol yang jika anda menekannya akan menunjukkan kategori dari gunung api tersebut. Meski terdapat beberapa diorama lain yang tidak berfungsi dikarenakan peralatan tersebut tidak cocok dengan kelembaban udara yang ada, kehadiran komputer interaktif cukup membantu untuk menunjukkan informasi-informasi menarik lainnya seperti sejarah Gunung Batur dan gunung berapinya. Anda juga bisa melihat diagram yang menunjukkan berbagai cara peringatan letusan, mulai dari yang modern hingga yang tradisional di masa lampau.
Anda juga akan dibuat takjub dengan pemandangan danau yang luas di Panelokan. Dijelaskan dalam museum ini bahwa danau tersebut merupakan kladera dari Gunung Berapi Batur yang ada sejak ribu tahun yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa danau tersebut merupakan dasar gunung batur pada zaman dahulu. Tak hanya memamerkan beberapa material vulkanis dari Gunung Agung dan Gunung Batur, di museum ini juga dipamerkan material-material lain dari wilayah-wilayah lain di Indonesia dan luar negeri.
Jika anda ingin melihat film dokumenter mengenai perkembangan Gunung Batur beserta sejarah letusannya yang dahsyat, anda bisa menuju ke lantai dua. Di sini tersedia fasilitas bioskop dengan kapasitas 100 orang. Namun untuk melihat film di sini, minimal harus ada 25 orang penonton. Ada pula auditorium yang bisa digunakan untuk acara-acara anda. Selain itu anda juga bisa mendapatkan informasi terkait bagaimana orang bali memahat batu vulkanis hingga menjadi salah satu karya seni yang membanggakan. Sebuah geopark dipamerkan pula untuk menunjukkan pelestarian lingkungan dan budaya di Batur.
Lantai ketiga digunakan khusus untuk stasiun monitoring dan penelitian terhadap aktivitas vulkanik dari Gunung Batur. Terdapat pula sebuah teleskop yang dilengkapi dengan foto udara/aerial yang bisa anda gunakan untuk melihat pemandangan dari Gunung Batur. Anda bisa melihat dengan jelas asap yang keluar dari kawah gunung, yang menandakan bahwa gunung ini masih aktif. Di sini anda juga akan mendapatkan penjelasan bagaimana kesadaran dan pemahaman masyarakat lokal terhadap kekuatan Gunung Batur, baik dipandang dari segi agama maupun ilmu pengetahuan. Masyarakat tradisional biasanya langsung mengadakan upacara tradisional ketika melihat tanda-tanda letusan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah gunung Batur meletus.
Jika anda tertarik untuk berkunjung ke museum ini, anda harus membeli tiket masuknya seharga Rp 20.000 untuk dewasa dan Rp 15.000 untuk anak-anak. Jika anda membutuhkan akomodasi anda bisa menggunakan Lakeview and Restaurant yang merupakan salah satu hotel di Bali yang berdekatan dengan museum gunung batur.
Refrensi:
- http://balitour.net/id/view/museum-gunung-berapi-batur/
- http://www.baliwisatamurah.com/tentang-bali/obyek-wisata/museum-gunung-api.php
- http://www.baturglobalgeopark.com/