Jawa Tengah Semarang

Menghabiskan Perayaan Imlek Di Pasar Semawis

Pecinan SemarangBanyaknya etnis Tionghoa yang ada di Indonesia menjadikan beberapa daerah di Indoensia memiliki beberapa daerah khas kampung cina atau yang juga dikenal dengan kawasan pecinaan. Salah satunya adalah pasar semawis yang berada di daerah pecinaan Semarang. Pasar yang didirikan oleh Komunitas Pecinaan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) ini juga dikenal dengan sebutan Waroeng Semawis. Pasar ini memiliki konsep pasar malam yang rutin digelar setiap tahun sejak ditetapkannya tahun baru imlek sebagai hari libur nasional. Tahun ini pun, pasar imlek semawis kembali digelar dan telah dibuka sejak tanggal 14 Februari kemarin dan bertempat di jalan Gang Warung.

10923223_858576264210023_8967518074009860604_nPasar Imlek Semawis akan berlangsung hingga tanggal 17 Februari esok. Beragam kegiatan juga turut meramaikan pasar malam ini, mulai dari bazaar hingga pangung terbuka. Bazar sendiri telah dibuka sejak tanggal 04 Februari kemarin dan berakhir hari ini. Bazar ini diikuti oleh sejumlah UKM yang dibina oleh KADIN Jateng yang didukung oleh PERPIT dan POR INTI. Sejumlah produk lokal dan imlek bisa anda temukan di bazar yang berlangsung di Jl. Wotgandul Timur hingga Jl. G. Pinggir. Selain itu berbagai makanan tempo dulu, makanan tradisional, dan makanan khas china juga bisa anda dapatkan di bazar ini.11000562_859638360770480_6388489086335326082_n

Selain bazar, sejumlah atraksi turut memeriahkan perayaan pasar imlek semawis ini. Ada pertunjukan musik tradisional Tionghoa, atraksi wushu, musik akustik, atraksi perkusi, dan berbagai tari-tarian, seperti tari kedatangan Cheng Hoo, incling jangget, dan Ba Lau Po. Ada pula demo pembuatan jamu tradisional dan audisi pencarian bakat “Koko Beluk”. Acara ini didukung oleh banyak pihak, termasuk para pelajar dari TK hingga SMA. Ada pula pemberian penghargaan bagi siapa saja yang melestraikan budaya non-regawi semawis.Pasar-Imlek-Semawis-Semarang-3

Di luar perayaan imlek, pasar semawis juga dibuka sebagai kawasan kuliner yang buka  pada setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu dengan sebutan “Pusat Jajanan Semarang”. Pasar ini buka sejak pukul 18.00 hingga 23.00 WIB. Bukan hanya para etnis Tionghoa yang sering mendatangi pasar ini, bahkan masyarakat luar Semarang juga kerap bertandang ke pasar ini. Nama Semawis sendiri sejatinya berasal dari sebutan kota Semarang dalam bahasa jawa halus.

10988300_859068967494086_4670795211446112640_nAnda yang ingin menuju pasar ini bisa melaui Jalan Gajah Mada yang menharah ke perempatan Jalan Depok. Dari perempatan Jalan Depok perjalanan dilanjutkan menuju Jalan Wahid Hasyim di daerah Kranggan dan tepat di depan gerbang besar gaya Tionghoa bertuliskan “Pecinan Semarang”. Pasar ini tampak begitu eksotis karena dikelilingi bangunan lama khas China. Ada pula kelenteng-kelenteng besar di Semarang seperti Hoo Hok Bio, Tay Kak Sie, Tong Pek Bio, Hok Bio, Wie Wie Kiong, Siu Hok Bio, Kong Tik Soe,  Liong Tek Hay Bio,  See Hoo Kong, Wie Wie Kiong, dan Kelenteng Grajen. Semua kelenteng ini menawarkan nilai sejarah tersendiri. Anda yang tertarik melihat perayaan imlek di pasar ini dan membutuhkan penginapan bisa menggunakan hotel murah di Semarang, seperti:

Refrensi:

  • http://www.indonesia.travel/id/event/detail/1061/pasar-imlek-semawis-2015-di-semarang
  • https://www.facebook.com/PIS2015?fref=photo
  • http://www.waroengsemawis.com/sejarah-waroeng-semawis-semarang/

Leave a Reply