Hamparan pasir pantai tentu menjadi pemandangan yang biasa anda jumpai begitu meninjakkan kaki ke pantai. Namun, bagaimana jika hamparan pasir pantai tersebut dipenuhi dengan berbagai bebatuan cantik aneka warna? Fenomena ini bisa anda temui di Pantai Penggajawa Flores. Pantai yang berada di 20 kilometer arah barat kota Ende, Nangapanda, Flores, Nusa Tenggara Timur ini memiliki pasir putih yang berhiaskan berbagai bebatuan aneka warna. Namun warna hijau lebih banyak mendominasi bebatuan sehingga orang menyebut pantai ini dengan dengan green stone beach.
Batu-batu di pantai penggajawa memang telah diciptakan Tuhan dengan berbagai warna. Selain hijau tosca yang mendominasi, masih banyak warna batu yang lain. Misalnya warna ungu, kuning, merah, putih, bahkan ada yang terdiri dari berlapis-lapisa warna. Bentuk batuan ini pun tak hanya lonjong tapi beraneka macan dengan banyak ukuran. Ada yang erbentuk bundar, kotak, hingga segitiga. Untuk ukurannya ada yang seukuran kacang goreng hingga paling besar.
Pantai penggajawa termasuk pantai yang masih alami dan belum banyak dijamah orang. Sehingga air lautnya pun masih jernih dan mampu memantulkan warna-warni dari bebatuan cantik tersebut. Anda juga bisa menyaksikan perbukitan ende dan pulau di seberang lautan ketika cuaca cerah. Tebing kapur yang juga berwarna hijau membentang disepanjang pantai yang semakin menambah keindahan pantai. Di bawah tebing ini bisa menjadi spot foto yang menarik buat anda. Apalagi dengan batu-batu yang berjajar rapi di bawah tebing. Batu-batu ini memang terbawa tak hanya di sepanjang garis pantai namun hingga di pantai sekitar wilayah Nangamboa. Jadi jika anda berjalan-jalan ke pantai ini usahakan untuk tetap menggunakan alas kaki. Kecuali jika anda ingin untuk melakukan pijat refleksi.
Pantai penggajawa memang hanya didatangi warga sekitar yang mencari bebatuan ini. Sebagian besar masyarakat sekitar pantai ini memang berprofesi sebagai pendulang batu. Batu-batu tersebut mereka ambil tak hanya dari tepi pantai namun juga dari dasar pantai. Usai terkumpul banyak, mereka kemudian menyortirnya berdasarkan warna, bentuk dan ukurannya. Seminggu sekali pengepul dari kota datang dan membeli batu-batu hasil sortiran tersebut. Satu kantong batu dihargai hanya Rp 25.000. Padahal jika sudah dijual di toko bangunan di kota-kota besar hanya meningkat berlipat-lipat. Biasanya bebatuan ini dijual di daerah Surabaya, Jakarta, dan kota-kota besar di Indonesia lainnya.
Meski telah sering mengumpulkan batu-batu dari pantai, namun masyarakat sekitar pantai tak mengetahui asal bebatuan tersebut. Batu-batu tersebut hanyut terbawa ombak, Seolah tak pernah habis, meski setiap hari diambil, namun setiap pagi batu-batu itu terus terdampar di pantai. Anda juga pun bisa ke sana dan mengumpulkan bebatuan cantik di pantai penggajawa ini. Namun karena belum diolah secara maksimal, jadi pantai ini tidak akan menyediakan fasilitas pendukung seperti tempat makan atau pun hotel. Namun anda bisa menginap di hotel-hotel di Flores, seperti:
Untuk kemudahan berwisata di Flores silahkan mengikuti tour ke Flores.
Refrensi:
- http://www.sayangi.com/gayahidup1/travel/read/8371/menjejakkan-kaki-di-indahnya-batu-pantai-penggajawa
- http://kenandari.blogspot.com/2012/05/pantai-penggajawa-sebuah-ironi.html
- http://pangeranrajawawo.blogspot.com/2014/11/pantai-batu-hijau-penggajawa-ende.html