Ketika anda mendengar kata Palembang maka ingatan anda akan segera tersambung dengan beragam landmark khas kota ini. Mulai dari pempek, sungai Musi, dan kemegahan jembatan Ampera. Ada satu tempat dimana anda bisa menikmati kesemua itu tanpa harus berpindah tempat. Tempat tersebut adalah Plaza Benteng Kuto Besak yang merupakan bekas bangunan keraton Kesultanan Palembang. Dahulunya tempat ini bernama Benteng Kuto Besak dan telah menjadi tempat wisata bagi warga Palembang dan ruang mencari rezeki bagi para pedagang kaki lima. Maka tak mengherankan jika kemudian tempat ini menjadi kumuh dan semerawut. Namun sejak tahun 2000an pemerintah setempat mulai mengelola tempat ini dengan membuat blok-blok yang bersih dan tertata rapi lengkap dengan taman yang menghadap ke sungai musi dan jembatan Ampera. Sejak saat itu tempat ini pun berubah nama menjadi Plaza Benteng Kuto Besak dan menjadi tempat rekreasi keluarga atau pun tempat nongkrong bagi para anak muda.
Berdirinya Benteng Kuto Besak berkaitan dengan sejarah kota Palembang. Semenjak runtuhnya kerajaan maritim Sriwijaya, selang beberapa tahun kemudian berdirilah Kesultanan Palembang Darussalam. Pendirian Benteng Kuto Besak ini merupakan praksarsa dari Sultan Mahmud Badaruddin I yang berkuasa sejak tahun 1724-1758. Selanjutnya pembangunan Benteng Kuto Besak dilanjutkan oleh anaknya yakni Sultan Mahmud Badaruddin II yang memerintah mulai dari tahun 1776-1803. Beliau dikenal sebsgai seoerang yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional. Ia juga seorang ahli agama yang dengan keahliannya membuat banyak orang dari seluruh pelosok nusantara belajar sastra agama.
Benteng yang dibangun selama17 tahun ini, mulai dari tahun 1780 dan diresmikan pemakaiannya pada hari senin tanggal 21 Februari 1797, diarsitekturi oleh orang Eropa dengan mandornya orang-orang Cina. Sedangkan pendanaannya menggunkan uang kas pribadi Sultan. Pembangunan benteng ini bisa dibilang cukup unik karena berdinding batu yang memenuhi syarat sebagai benteng pertahanan dan menggunakan semen yang terbuat dari batu kapur dan direkatkan dengan putih telur.
Lokasi pembangunan benteng ini pun juga cukup menarik karena Sungai Musi dan anakannya mengelilingi benteng sehingga nampak seperti pulau kecil. Bagian selatan benteng terdapat sungai musi, sedangkan untuk bagian timur merupakan sungai tengkuruk. Untuk bagian utara terdapat sungai kapuran dan yang terakhir sungai tengkuruk di bagina timur. Keberadaan sungai-sungai ini pula yang menjadikan kota Palembang seperti daerah Venesia, Italia. Namun sayangnya sungai-sungai ini beberapa mulai mengering dan ditimbun untuk diubah menjadi jalan. Sungai-sungai bersejarah ini pun akhirnya menjadi sungai kenangan. Pembangunanan benteng yang dikelilingi sungai ini memiliki maksud untuk pusat kerajaan dari serangan Belanda.
Jadi bagi anda yang sedang berlibur ke Palembang jangan lupa untuk menyempatkan diri mendatangi tempat wisata ini. Sembari belajar salah satu sejarah kerajaan yang sempat berjaya di Palembang. anda bisa menikmati keindahan sungai Musi yang sibuk dengan lalu lalang perahu ketek hingga kapal-kapal besar. Megahnya jembatan Ampera yang telah menghubungkan kedua sisi kota selama berpuluh-ppuluh tahun juga bisa anda nikmati. Apalagi kala malam hari, lampu-lampu yang berwarna-warni dari jembatan maupun sungai musi semakin menambah pesona tempat-tempat ini. Sambil menikmati jajanan khas Palembang, seperti pempek akan membuat waktu nongkrong anda bersama keluarga atau pun teman semakin berkesan. Berbagai hotel murah di Palembang juga siap memenuhi kebutuhan akomodasi anda. Hotel-hotel yang bisa anda gunakan misalnya:
- Hotel Aryaduta Palembang
- Hotel Anugerah
- Quin Centro Hotel
- The Arista Hotel
- Grand Zuri Palembang
- Tune Palembang
Referensi:
- http://travel.detik.com/read/2011/12/20/150400/1793619/1025/keperkasaan-benteng-kuto-besak
- http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/12/07/plaza-benteng-kuto-besak-pusat-wisata-kota-palembang-616701.html