Sebagai daerah istimewa, keraton Yogyakarta merupakan salah satu destinasi yang harus didatangi kala liburan ke kota Gudeg ini. Salah satunya adalah Taman Sari yang memiliki arti taman yang indah. Istana air yang berada di 1 km barat Kraton ini dibangun pada tahun 1758 sebagai rumah peristirahatan bagi keluarga Sultan Hamengkubuwono I. Meski sempat rusak parah terkena gempa di tahun 1867, beberapa bagian dari kebun istana ini sempat dipulihkan, yakni hanya di bagian barat daya kompleks Kedhaton. Taman sari dulunya memiliki luas mencapai 10 hektar lebih, yang membentang mulai dari sebelah barat daya Kedhaton hingga bagian tenggara kompleks Magangan. Selain itu terdapat 57 bangunan yang terdiri dari kolam pemandian, gedung, kanal,jempatan gantung, lorong bawah tanah, hingga danau buatan lengkap dengan pulaunya.
Sebagai tempat peristirahatan, Taman Sari memiliki udara yang segar karena dikelilingi dengan kebun yang luas dengan berbagai jenis pohon. Tampak pula danau buatan dan kolam pemandian yang menambah kesegaran tempat tersebut. Selain sebagai tempat peristirahatan, Taman sari juga menjadi tempat Sultan untuk berolah raga, seperti berperahu, berenang, berburu rusa, dan menyaksikan hiburan, seperti Tarian klasik Bedoyo, tari Srimpi, atau pun alunan Musik Gamelan. Kondisi taman sari yang tenang juga menjadikan tempat ini berfungsi sebagai tempat meditasi. Beberapa desain bangunan juga memiliki fungsi sebagai benteng pertahanan apabila diserang musuh.
Dari empat bagian di Taman Sari, hanya ada dua tempat yang masih bisa dilihat kemegahannya. Bagian pertama adalah Umbul Binangun atau komplek pemandian. Meski taman dan kebunnya tidak lagi dapat disaksikan namun keindahan bangunannya masih bisa dilihat dan menjadi tempat yang banyak dilihat oleh wisatawan. Beberapa gedhong atau bangunan yang bisa disaksikan adalah:
- Gapura Hageng yang merupakan pintu gerbang utama taman dan berada di bagian paling barat istana air yang masih tersisa. Bagin timur gerbang utama ini masih bisa dilihat sementara pada bagian barat telah menjadi pemukiman padat. Bangunan ini terdiri dari beberapa ruang dengan dua jenjang dan berhiaskan relief burung dengan bunga-bunga. Dari relief tersebut, diketahui bahwa Taman Sari selesai dibangun pada tahun 1765 Masehi atau 1691 tahun Jawa.
- Lopak-lopak atau gopak-gopak yang berada di sebelah timur Gapura Hageng. Sebuah menara berlantai dua berada di tengah-tengah halaman berbentuk segi delapan tersebut. Namun kini yang tersisa hanyalah deretan pot bunga raksasa dan sebuah pintu yang menghubungkan dengan Umbul Binangun.
- Umbul Binangun atau yang disebut juga dengan umbul pasiraman atau Umbul Winangun merupakan komplek pemandian bagi Sultan dan anak-istrinya. Tiga kolam dengan mata air berbentuk jamur dan dikelilingi pot bunga raksasa terdapat di pemandian bertembok tinggi ini. Kolam-kolam ini bernama Umbul Muncar dan Blumbang Kuras. Sedangkan kolam yang satu lagi bernama Umbul Binangun yang khusus digunakan untuk Sultan dan Permaisuri saja. Diantara umbul muncar dan blumbung kuras terdapat jalan yang mirip dermaga untuk menghubungkan kedua kolam tersebut. Selain kolam, juga terdapat bangunan yang menjadi tempat peristirahatan. Para puteri dan selir beristirahat di bangunan sebelah utara. Sementara Sultan berada di bangunan yang memiliki menara pada bagian tengah. Sultan biasanya beristirahat di bagian timur bangunan sedangkan bagian barat digunakan untuk berganti pakaian. Dari menara biasanya Sultan mengawasi para puteri dan selirnya yang sedang mandi. Oleh karenanya pada masa itu hanya perempuan yang boleh masuk ke Tama Sari. Selain di gedhong lopak-lopak, sebuah pintu gerbang untuk ke bagian ini juga berada di sisi timur Umbul Bingangun yang menghubungkan dengan gedhong sekawan.
- Gedhong Sekawan merupakan halaman bersegi delapan dengan empat bangunan yang sama yang menjadi tempat peristirahatan bagi Sultan dan keluarganya. Halaman ini berhiaskan pot bunga raksasa yang berderet dan pintu-pintu untuk menghubungkan ke halaman lain pada tiap sisinya.
- Gedhong Gapura Panggung berada di sisi timur gedhong sekawan dan memiliki bangunan dengan empat buah jenjang di sisi barat dan sisi timur. Dari empat patung ular yang menghiasi gedhong ini hanya tersisa dua buah. Layaknya Gapura Hageng, gapura ini pun memiliki beragam relif hias yang melambangkan tahun pembangunan Taman sari, yakni tahun 1758 Masehi atau tahun 1684 tahun Jawa.
- Gedhong Temanten yang berada di tengara dan timur laut Gapura Panggung ini merupakan bangunan untuk penjaga keamanan. Gedhong ini sebenarnya menjadi penghubung dengan bangunan di sebelah selatan dan kebun di sebelah utara. Sayangnya bangunan tersebut tak lagi berbekas dan kebunnya telah menjadi pemukiman padat penduduk.
Berdasarkan rekonstruksi yang dilakukan, bangunan yang kini tak berbekas tersebut dahulunya merupakan kompleks kolam Garjitawati dan Pasarean Dalem Ledok Sari lengkap dengan taman dan kebunnya. Dari dua bagian tersebut hanya Pasarean Dalem Ledok Sari yang tersisa dengan bentuk bangunan seperti huruf U. Kompleks ini diperkirakan sebagai peraduan Sultan bersama Permaisuri. Ada pula yang menyebut sebagai tempat meditasi.
Sedangkan pada bagian yang telah menjadi pemukiman, hanya menyisakan jembatan gantung dengan sisa dermaga sehingga penjelasan mengenai bagian ini murni dari rekonstruksi. Diperkirakan dahulunya bagian ini merupakan danau buatan dengan kanal besar yang saling menghubungkan antara danau yang satu dengan danau yang lain. Selain kanal dan danau ada pula bangunan dan taman disekitar danau tersebut.
Di tengah-tengah danau tersebut terdapat pulau buatan bernama pulo kenongo lantaran penuh dengan pohon Kenanga. Sebuah bangunan yang cukup besar dan tinggi bernama gedhong Kenongo dibangun di atasnya sehingga nampak berada di atas air. Namun sayangnya kini hanya tersisa puing-puing dari bangunan tersebut. Bangunan kecil bernama Tajug berada di sebelah selatan pulau ini. Tajug merupakan menara ventilasi udara untuk terowongan bawah air untuk akses ke pulau kenongo.
Selain pulau kenongo, ada pula pulau cemethi yang berada di sebelah selatan. Pulau ini juga disebut dengan pulo panembung dengan bangunan berlantai dua. Sebuah sumur yang tampak menggantung di atas permukaan tanah berada di sebelah selatan pulau. Sebuah bangunan berbentuk lingkaran mirip cincin berada di sebelah barat pulau. Bangunan bernama sumur gumuling ini memiliki dua lantai dengan akses masij melalui terowongan dan kemungkinan difungsikan sebagai masjid.
Kini taman sari sedang direkonstruksi sehingga ke depan anda bisa menyaksikan kemegahan kebun istana ini. Jika berkunjung ke sini jangan lupa untuk mengenakan pakaian yang sopan guna menghormati budaya masyarakat setempat. Anda tidak perlu khawatir untuk perbekalan dan akomodasi karena di sekitar Taman Sari terdapat beragam kuliner dan hotel murah di Yogyakarta, seperti:
Masih banyak destinasi menarik di Yogyakarta yang bisa anda kunjungi. Agar lebih mudah, anda bisa menggunakan paket tour Yogyakarta sehingga perjalanan jauh lebih fleksibel dan gak perlu pusing lagi mikir transportasi atau akomodasi 🙂
Refrensi:
- http://www.indonesia.travel/id/destination/343/tamansari-istana-air-yang-memikat-hati
- http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Sari_Yogyakarta