Keindahan alam Bali, tidak hanya bisa kita saksikan di daratan namun juga dari sisi lautannya. Bahkan alam bawah laut Pulau Bali juga menarik untuk dikunjungi. Aneka biota lautnya dan sejarah yang terkandung di dalamnya seolah sebuah misteri yang menggoda anda untuk mengeksplorasinya lebih mendalam. Oleh karenanya tak mengherankan jika para pecinta olahraga air seperti diving dan snorkeling menjadikan Pulau Bali sebagai tempat mereka menyalurkan hobinya. Salah satu pantai di Bali yang sering menjadi jujukan para pecinta diving dan snorkeling adalah Pantai Tulamben. Dengan background pemandangan Gunung Agung, pantai yang berjarak 82 kilometer ke arah timur kota Denpasar ini menawarkan pesona yang menakjubkan.
Pantai yang berada di desa bernama sama dengan pantainya ini memang memiliki pesona alam bawah laut yang menakjubkan. Jika biasanya anda pergi ke pantai untuk berjalan-jalan atau berjemur di atas pasir yang lembut, hal ini tidak akan anda jumpai di pantai Tulamben. Bukannya pasir lembut yang menyapa anda, namun anda akan disambut dengan bebatuan yang berada di sepanjang bibir pantai. Batu-batu berukuran sebesar telur ayam hingga kepalan tangan ini cukup nyaman dilalui karena tidak tajam atau pun licin. Suasana di sekitar pantai juga cukup teduh dengan riak ombak yang tenang. Anda yang tidak bisa menyelam, bisa berenang atau sekedar bermain air di pantai yang berjarak 25 kilometer dari kota Amlapura ini.
Di pantai yang masuk dalam kawasan Kecamatan Kubu, Karangasem ini memiliki beragam biota laut yang menakjubkan. Aneka terumbu karang yang cantik dengan ikan warna-warni yang jinak. Di Pantai Tulamben juga terdapat bangkai kapal yang kini menjadi rumah para ikan. Bangkai kapal di Pantai Tulamben tersebut merupakan bangkai kapal kargao USAT Liberty Go yang merupakan kapal milik Amerika Serikat. Kapal tersebut mengangkut bagian-bagian rel kereta api dan karet untuk keperluan Perang Dunia II. Namun, pada tanggal 11 Oktober 142, kapal tersebut ditorpedo kapal selam milik Jepang di sebelah barat selat Lombok. Lantaran mengalami kerusakan parah, kapal kargo tersebut akhirnya berlabuh di pantai Tulamben selama 21 tahun. Dan ketika Gunung Agung meletus di tahun 1963, kapal tersebut terbawa lava gunung hingga akhirnya tenggelam di pantai pada kedalaman 30 meter atau sekitar 100 kaki di permukaan laut. Bangkai kapal sepanjang 50 meter tersebut pun menjadi tempat yang menarik untuk diving karena posisinya yang miring 45º dan nampak seperti benda antik yang sengaja dipasang. Ada pula terumbu karang yang memiliki kemiringan hampir 90º hingga mendapat julukan drop of point.
Namun daya tarik pantai ini bukan hanya karena keistimewaan alam bawah laut dan bangkai kapal di dalamnya, namun juga karena lokasi diving yang dengan begitu mudah dicapai. Di beberapa lokasi diving anda harus menggunakan perahu untuk mencapai titik-titik menyelam di tengah laut. Namun di Pantai Tulamben, anda hanya perlu berjalan turun ke pantai dan memulai untuk menjelajah pesona bawah lautnya. Meski demikian, ada beberapa titik menyelam yang memang harus anda capai dengan menggunakan perahu. Kurang lebih ada tujuh titik selam yang tersebar di sepanjang pantai tulamben dengan jarak antara 50 hingga 200 meter dari garis pantai.
Di sekitar pantai beragam fasilitas telah tersedia, mulai dari jejeran tempat makan hingga penginapan. Anda yang tidak membawa peralatan diving bisa menyewa di sini dengan harga yang cukup murah, hanya Rp 250.000/jam. Dengan harga tersebut anda sudah mendapatkan peralatan slema lengkap mulai dari swimsuit hingga regulator. Anda yang ingin mengabadikan momen di dalam air juga bisa menyewa kamera bawah air dengan harga Rp 150.000/ jam. Ada pula paket diving yang ditawarkan beberapa hotel di sekitar pantai dengan harga mencapai Rp 900.000. Namun harga tersebut sudah termasuk pemandu dan juga biaya asuransi. Contoh hotel di Balii yang menyediakan jasa diving di Tulamben adalah Mimpi Resort Tulamben. Selain itu ada pula beberapa hotel murah di Bali lainnya yang bisa anda gunakan untuk menginap di sekitar pantai yang bertetangga dengan pantai amed ini, seperti:
Refrensi:
- http://www.water-sport-bali.com/tulamben-bali/
- http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2013/10/14/pantai-tulamben-tetap-menawan-meski-tidak-menyelam-598740.html
- http://www.jalan-jalan-bali.com/2009/01/pantai-tulamben.html
