Tanah Toraja merupakan objek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya. Kabupaten yang terletak sekitar 350km sebelah utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama tongkonan. Atapnya terbuat dari bambu yang di sebelah dan disusun bertumpuk, namun saat ini banyak juga yang menggunakan seng. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan. Masih banyak lagi daya tarik dari Tanah Toraja selain upacara adat rambu solo(pemakaman) yang sudah kesohor selama ini. Sebutlah kuburan bayi di atas pohon tarra di Kampung Kambira, Kecamatan Sanggala, sekitar 20km dari Rantepao, yang disiapkan bagi jenazah bayi berusia 0-7 tahun. Meski mengubur bayi di atas pohon tarra ini sudah tidak dilaksanakan lagi sejak puluhan tahun terakhir, tetapi pohon tempat mengubur mayat bayi ini masih tetap tegak dan banyak dikunjungi wisatawan. Sebelum jenazah dimasukkan di batang pohon itu dilubangi kemudian mayat bayi diletakkan ke dalam kemudian ditutupi dengan serat pohon kelapa berwarna hitam. Selain puluhan tahun, jenazah bayi ini akan menyatu dengan pohon tersebut. Ini suatu daya tarik bagi para pelancong dan untuk masyarakat Tanah Toraja tetap menganggap tempat tersebut suci seperti anak baru lahir.
Lalu kita juga akan menjumpai sebuah bebatuan curam di sisi khas Tanah Toraja yang biasanya disebut Londa. Salah satunya terletak di tempat yang tinggi dari bukit dengan gua yang dalam dimana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga. Ada juga Lemo yang sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo ini anda dapat melihat mayat yang disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma Nene yang terletak di Kabupaten Tan Toraja. Ada pula batu Tumonga, di kawasan ini anda dapat menemukan sekitar 56 batu menhir dalam satu lingkaran dengan 4pohon di bagian tengah. Kebanyakan batu menhir memiliki ketinggian sekitar 2-3meter. Dari tempat ini anda dapat melihat keindahan rantepau dan lembah sekitarnya. Terletak di daerah Sensean dengan ketinggian 1300meter dari permukaan laut.
Untuk menuju Tanah Toraja yang mengagumkan ini terdapat jalur penerbangan domestik Makassar-Tanah Toraja yang saat ini hanya sekali seminggu dan memakai pesawat kecil berpenumpang delapan orang, yang memakan waktu 45menit dari Bandara Hasanuddin Makassar. Jika lewat darat, perjalanan ini membutuhkan waktu selama tujuh hingga sepuluh jam.
Di tengah-tengah perjalanan, anda pun bisa beristirahat di penginapan atau hotel-hotel terdekat sebelum memasuki wisata Tanah Toraja ini. Atau pula anda ingin beberapa hari berlibur di sini. Conto-contoh hotelnya antara lain :
- Hotel Coklat (*2)
- Santika Makassar (*3)
- Hotel Horison (*4)
- Sahid Jaya Hotel (*5)
Referensi :
- http://www.indotravelers.com/sulawesi-selatan/wisata-tana-toraja.html
- http://tongkonanku.blogspot.com/2009/03/tanah-toraja-andalan-wisata-sulawesi.html