Masih ingatkah anda dengan lirik lagu ini?
Rek ayo rek mlaku-mlaku nang Tunjungan
Rek ayo rek rame-rame bebarengan
Cak ayo cak sopo gelem melu aku
Cak ayo cak golek kenalan cah ayu
Karya milik Is Haryanto yang dinyanyikan oleh Mus Mulyadi ini menceritakan bagaimana cintanya masyarakat Surabaya kepada Jalan Tunjungan. Lokasinya yang strategis dan termasuk dalam kawasan segitiga emas dengan Jalan Embong Malang dan Jalan Blauran membuat jalan ini cukup ramai sejak dulu. Jalan ini menghubungkan banyak jalan utama di Surabaya seperti Jalan Gubernur Suryo di sisi tenggara, Jalan Embong Malang di sisi selatan, Jalan Genteng Besar dan Jalan Genteng Kali di sisi timur, Jalan Gemblongan di sisi utara dan Jalan Praban yang berlanjut ke Jalan Blauran di sisi barat. Jalan ini juga punya banyak warna-warni yang bisa kita temuin. Cek yuk apa aja yang bisa kita dapetin di sini.
Jejak Sejarah
Jalan Tunjungan merupakan lokasi penting dalam sejarah Indonesia dimana jalan ini juga menjadi tempat aksi heroik arek-arek Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Masih banyak gedung-gedung bersejarah yang hingga kini masih berdiri kokoh di sekitar Jalan Tunjungan. Misalnya saja Gedung Siola milik orang Inggris bernama Robert Laidlaw. Sejak tahun 1877, gedung ini telah menjadi pusar perkualakan grosir sebuah brand ternama Whiteaway Laidlaw & Co. Di masa kependudukan Jepang, gedung ini berganti nama menjadi Toko Chiyoda yang menjual tas dan koper. Gedung Siola juga menjadi lokasi arek-arek Surabaya untuk melawan Inggis. Kini di gedung tersebut berdiri Tunjungan Electronic Center yang sebelumnya merupakan Ramayana Department Store.
Selain itu ada pula Hotel Majapahit yang menjadi saksi bisu perang 10 November. Pada awalnya hotel ini bernama Oranje Hotel yang didirikan oleh Lucas Martin Sarkies. Selanjutnya berganti nama menjadi Hotel Yamato pada masa kekuasan Jepang. Kala itu hotel ini menjadi saksi perobekan bendera Belanda menjadi bendera merah putih oleh pejuang Surabaya. Di tempat berdirinya Monument Pers Perjuangan Surabaya dahulunya adalah bangunan toko bernama Toko Nam. Toko yang ada pafa tahun 1930 tersebut kemudian berganti menjadi Toko Kwang.
Kawasan Bisnis
Sejak zaman dahulu, Jalan Tunjungan telah dikenal sebagai kawasan bisnis yang bisa dilihat dari keberadaan toko dan hotel yang telah ada sejak masa pendudukan Belanda. Saat ini pun Jalan Tunjungan juga menjadi lokasi bisnis yang dibuktikan dengan banyaknya area pertokoan di sini. Misalnya saja Tunjungan Plaza, Tunjungan Electronic Center, gedung Siola, dan juga dealer motor. Adapula sejumlah kantor bank seperti Panin Bank, Bank Kesejahteraan Ekonomi, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Benta, dan masih banyak lagi.
Mencari kuliner di seputaran Jalan tunjungan juga bisa anda lakukan dengan mudah. Misalnya saja Star Sea Food, Yu’ Limboek, Imperian Chinese Restaurant, atau Indigo Bar & Restaurant. Sementara untuk hotel murah di Surabaya yang bisa anda gunakan menginap misalnya : Tunjungan Surabaya, Hotel Majapahit Surabaya, Paprika Hotel, Sheraton Surabaya Hotel & Towers, dan Cosmo Hotel & Spa.
Jadi lirik lagu diatas memang tidak berlebihan melihat potensi yang dimiliki Jalan Tunjungan. Pantas jika jalan ini menjadi salah satu distrik yang paling penting di Surabaya. Bahkan demi melestarikan Jalan Tunjungan, Pemkot Surabaya setiap ulang tahunnya selalu mengadakan festival di sini, seperti Pasar Malam Tjap Toendjoengan, Festiva Kuliner Tunjungan, dan Surabaya Urban Culture Festival.
Refrensi:
http://jalan2.com/city/surabaya/jalan-tunjungan-surabaya/