Tepat tanggal 1 Januari 2010 pukul 8.30 WIB, Walikota Surabaya Bambang DH melepaskan balon secara simbolis sebagai pembukaan Wisata Anyar Mangrove yang berada di wilayah Gunung Anyar. Sejak terjadinya pemanasan global, musim dan cuaca di Indonesia juga mengalami perubahan drastic. Banyak cara yang dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut dan menyelamatkan lingkungan hidup agar tetap terjaga kelestariannya. Salah satunya dengan adanya hutan mangrove yang dijadikan tempat wisata juga di Surabaya. Di hutan ini terdapat pelestarian pohon bakau atau mangrove yang harus dijaga. Berlokasi di Pantai Timur Surabaya, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Sekitar kurang lebih 2 km arah timur kampus UPN. Selain menonjolkan hutan mangrove nya yang alami, juga terdapat binatang-binatang diantaranya monyet berekor panjang dan berbagai jenis burung di sepanjang jalan. Ketika anda masuk di area mangrove ini anda akan melihat hutan mangrove dan laut yang dilengkapi dengan flora yang menarik. Diketahui terdapat 44jenis burung migrant yang singgah disini dan kebanyakan burung-burung tersebut berasal dari Benua Australia menuju Eropa.
Untuk menuju lokasi ini, anda harus melalui jalan yang lumayan sempit, bergelombang dan tidak beraspal dengan melewati tambak-tambak dan di sebelah kanannya terdapat sungai kecil.Setelah sampai di Bozem Wonorejo, parkirlah kendaraan anda dan membeli tiket masuk lalu naik perahu menuju lokasi hutan mangrove. Kawasan hutan ini terbentuk karena hasil endapan dari sitem sungai yang ada di sekitarnya dan pengaruh laut juga. Selain itu kondisi daerah delta dengan tanah aluvial yang merupakan habitat baik bagi terbentuknya ekosistem mangrove. secara geografis dan ekologis kawasan pantai ini memiliki fungsi yang sangat penting salah satunya mencegah ancaman intrusi air laut. Keberadaan hutan mangrove ini sendiripun memiliki fungsi menjernihkan limbah terutama logam berat yang masuk ke laut.
Untuk melihat jauh dalam lagi kekayaan Hutan Mangrove disini anda harus menggunakan perahu yang dipandu oleh pemandu wisatanya sendiri yang merupakan karang taruna setempat. Sebuah perahu motor berkapasitas maksimal 40 orang disiapkan untuk menikamati keindahan lokasi ini dan untuk pengamanannya sendiri disiapkan pelampung dan fasilitas lainnya. Perahu motor byasanya bergerak mulai dari dermaga sungai Wonokromo menuju Selat Madura. Di Hutan Mangrove terdapat pos pantau yang biasanya digunakan untuk istirahat sambil menikamati makanan ringan. Dengan adanya Hutan Mangrove ini diharapakan bisa mencegah terjadinya pemanasan global.
Wisata ini sangat tepat untuk dikunjungi, bisa dengan keluarga ada, teman-teman bahkan pasangan. Tidak sedikit yang menjadikan wisata ini sebagai tempat foto pra wedding. Lokasinya yang strategis dan pemandangannya yang bagus juga ikut mendukung. Untuk mencari makan juga tidak susah apalagi penginapan bahkan hotel yang biasa samapi berbintang seperti:
Referensi:
- http://wamsby.wordpress.com/
- http://ngeluyuran.blogspot.com/2010/05/hutan-wisata-mangrove-di-surabaya.html